Analisis Investasi & Informasi Pasar Indonesia

Mengenal Analisis Teknikal Saham

Untuk diketahui bahwa ada dua karakter pelaku pasar dalam transaksi di dunia saham. Dua tipe tersebut biasa disebut sebagai Investor Saham  dan yang satunya lagi adalah Trader Saham.

1. Investor Saham, adalah mereka yang menanamkan modal untuk prospek keuntungan jangka panjang. Investor Saham secara relatif tidak membatasi keuntungannya, oleh karena itu investor yang berpengalaman biasanya telah melakukan analisis fundamental sebelum saham dibeli, agar investasi yang dilakukan berpotensi menghasilkan keuntungan maksimal.

[ Baca Juga : Mengenal Analisa Fundamental Saham ]

2. Trader Saham, adalah mereka yang membeli saham untuk keuntungan jangka jangka. Biasanya para trader saham tidak terlalu lama menyimpan saham yang mereka beli, bagi mereka saham adalah lahan untuk mendapatkan keuntungan bulanan, mingguan, bahkan harian. Dengan demikian seorang trader bisa saja menjual sahamnya di hari yang sama pada saat dia membelinya.

Berbeda dengan Investor yang menggunakan analisis fundametal dalam keputusan membeli atau menjual saham, Trader inilah yang biasanya melakukan analisis teknikal sebelum saham dibeli, dengan harapan pergerakan harga saham dalam jangka pendek dapat menghasilkan keuntungan pada target yang tertentu diperkirakan.


Prinsip Asumsi Dasar Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisa saham yang dilakukan dengan cara  memprediksi pergerakan harga saham di masa depan dengan membaca histori pola-pola pergerakan harga saham masa lampau.

Pola pergerakan harga saham yang biasanya digambarkan dalam bentuk grafik baik itu grafik garis (line chart), grafik batang (bar chart), maupun grafik lilin (candlesticks). Dalam analisis teknikal grafik ini kemudian dibaca dengan teknik tertentu untuk memprediksi pergerakan harga masa depan. Yaitu memprediksi dan mencari target harga dan waktu yang tepat untuk membeli saham, yaitu ketika harga saham dimaksud dianggap sudah cukup rendah untuk kemudian akan terjadi kenaikan harga. Kemudian memprediksi target harga dan waktu yang tepat untuk menjual saham yaitu ketika harga saham dimaksud dianggap cukup tinggi sebelum harga saham tersebut terjadi penurunan kembali.

Analisis teknikal memiliki dilakukan dengan berasumsi pada 3 prinsip utama.

1. Market Action Discounts Everything

Asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal adalah bahwa segala hal yang mempengaruhi pergerakan pasar (baik fundamental, politik, bencana alam, dan faktor psikologis pelaku pasar) telah tercermin dalam pergerakan pasar. Dari asumsi tersebut, maka pengambilan keputusan trading Anda dapat Anda dasarkan pada pergerakan harga itu sendiri.

2. Prices Move in Trend

Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa pergerakan harga tidak bergerak secara acak. Pergerakan harga pasar berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda bahwa pola pergerakannya berhenti dan berbalik arah.

Arah trend yang dimaksud di sini bisa dalam trend naik, trend turun, atau dalam trend sideways (mendatar). Minor trend atau Day-to-Day Move merupakan fluktuasi harga yang terjadi setiap hari.

Untuk menggambarkan pola pergerakan harga dalam primary trend, dikenal adanya dua istilah utama yaitu:
  • Bull Market, yaitu pasar dalam kondisi bergairah. Bull market terjadi ketika pergerakan harga-harga saham dalam primary trend cenderung bergerak naik.
  • Bear Market, yaitu pasar yang lesu. Bear market menunjukkan pergerakan harga dalam primary trend cenderung turun.

3. History Repeats Itself

Asumsi ketiga adalah bahwa pasar selalu bergerak dalam sebuah siklus, dimana harga bergerak dalam suatu trend tertentu atau mengikuti pola-pola tertentu. Diperkirakan ada kecenderungan bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar. Dengan demikian, asumsi berulangnya pola-pola tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan arah pergerakan harga selanjutnya.


Fungsi Analisis Teknikal

Dengan asumsi-asumsi di atas, trader lalu akan membaca dan mengambil keputusan untuk aktivitas trading.

1. Mendeteksi Trend yang Sedang Berlangsung

Trader umumnya mengikuti trend yang terjadi. Misalnya saat harga cenderung naik, trader membuka posisi beli. Sebaliknya saat harga cenderung turun, trader membuka posisi jual. Posisi beli atau jual dilakukan pada timing tertentu yang ditentukan dengan analisis teknikal.

2. Mendeteksi Sinyal Beli Atau Jual

Analisis teknikal membantu trader untuk menentukan keputusan jual atau beli. Pada analisis teknikal, lebih menentukan waktu untuk bertransaksi, sesuai dengan sinyal yang ditunjukkan oleh pola-pola pergerakan harga saham yang terbentuk.


Hal yang Diperhatikan Dalam Analisis Teknikal

Beberapa hal penting yang terkait dengan analisis teknikal yang patut diperhatikan antara lain:

1. Grafik Harga dan Volume

Grafik harga mewakili data-data historis perdagangan instrumen trading. Ada 3 model grafik harga yang digunakan dalam perdagangan, yaitu grafik garis, grafik bar, dan grafik candlestick. Di antara 3 jenis grafik tersebut, grafik candlestick-lah yang paling populer.

Selain grafik harga, juga penting memperhatikan volume perdagangan. Volume perdagangan mengindikasikan tingkat likuiditas saham tersebut, dan seberapa fluktuatif instrumen tersebut diperjualbelikan oleh pelaku pasar.

Dengan memperhatikan grafik harga dan volume secara seksama, maka trader akan menemukan berbagai pola yang sama yang selalu terjadi dalam tiap perdagangan instrumen finansial. Pola grafik ini pun dibedakan menjadi 2, yaitu:
  • Pola Grafik per Batang, untuk trading jangka pendek. Contoh pola ini antara lain seperti pola Doji, Hammer, Morning Star, dan lain-lain. contoh pola ini lengkapnya bisa dilihat di infografis ini.
  • Pola Grafik yang lebih panjang, untuk jangka yang lebih panjang. Contoh pola ini antara lain seperti Cup and Handle, Head and Shoulder, Ascending Triangle, dan lain-lain.
2. Trend dan Indikator

Trend pergerakan harga saham yang sedang berlangsung diibaratkan seperti musim, sementara indikator dapat diibaratkan sebagai tanda-tanda yang menunjukkan arah cuaca.

Jika hujan sering terjadi di musim hujan, maka penurunan harga lebih sering terjadi bila pergerakan harga sedang dalam trend turun. Cara mengidentifikasinya dengan melihat tanda-tanda perubahan cuaca, atau yang dalam analisis teknikal kita sebut sebagai indikator. Indikator ini berfungsi sebagai penanda pola atau trend yang sedang berlangsung, sekaligus sinyal jual beli, seperti halnya melihat tanda-tanda jenis cuaca tertentu.

Namun indikator tersebut bukan indikator yang muncul begitu saja, melainkan suatu batasan imaginer yang diciptakan oleh trader itu sendiri berdasarkan asumsi-asumsi yang diperkirakan berdasarkan trend pergerakan saham masa lalu.

Dalam analisis teknikal, terdapat banyak indikator yang diidentifikasi dengan penamaan istilah yang umum. Beberapa indikator yang umum digunakan antara lain dikenal dengan istilah-istilah sebagai berikut: Moving Average, Moving Average Convergence/Divergence (MACD), Support, Resistance, Elliot Wave, Fibonacci Retracements, Pivot Point, Stochastic, Relative Strength Index (RSI), dan lain-lain.

Diharapkan dengan adanya indikator yang melengkapi grafik, muncul sebuah perspektif atau prediksi dalam analisa. Trader pun dapat membuat keputusan transaksinya.

Bila anda berminat mendalami analisis teknikal, silakan melakukan pembelajaran baik melalui berbagai sumber di internet, Youtube, membaca buku investasi saham, mengikuti seminar, bergabung dengan komunitas, melalui group media sosial, atau cara-cara lainnya yang bisa anda temukan saat ini.

[ Baca Juga : Mana yang Lebih Bagus, Analisis Fundamental atau Teknikal? ]
Share:

Recent Posts

Popular Post