1. Volatilitas yang Gila-Gilaan
Bayangkan roller coaster yang naik turunnya tidak bisa ditebak. Itulah gambaran pasar kripto. Harga suatu aset kripto bisa melonjak 100% dalam satu hari, tetapi juga bisa terjun bebas 80% keesokan harinya. Fluktuasi ini bisa didorong oleh berbagai hal, seperti sentimen pasar, berita, atau hanya karena sebuah tweet dari figur berpengaruh (seperti Trump dan Elon Musk). Jika Anda terjebak dalam situasi tersebut, kerugian besar bisa terjadi dalam sekejap.
2. Teknologi yang Kompleks dan Kurangnya Pemahaman
Banyak orang terjun ke crypto hanya karena takut ketinggalan (FOMO - Fear Of Missing Out), tanpa memahami dasar teknologinya. Mereka membeli aset hanya berdasarkan desas-desus, bukan karena memahami nilai proyek di baliknya. Investasi tanpa pengetahuan adalah spekulasi, dan spekulasi adalah bentuk perjudian yang berisiko tinggi.
3. Risiko Scam Project (Rug Pull)
Cryptocurrency adalah suatu program digital yang dibuat oleh manusia. Bagaimana tujuannya tergantung keinginan dari yang membuatnya. Tidak sedikit yang membuatnya sebagai modus untuk mengambil uang dari para trader dan kemudian meninggalkannya begitu saja.
Scam project adalah modus penipuan dengan project kripto, tujuannya hanya untuk mendapatkan uang trader dari pasar kripto. Developer scam project akan mempromosikan proyek kripto baru untuk menarik para trader masuk membeli aset kripto buatannya. Ketika banyak trader yang memiliki atau bahkan FOMO untuk membeli aset kripto tersebut, tanpa disadari developernya justru menjual asetnya sendiri dalam jumlah besar untuk mengambil keuntungan, dan meninggalkan project kriptonya.
4. Stres Emosional dan Candu Trading
Melihat grafik harga yang berubah setiap detik dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang luar biasa. Banyak trader pemula yang menjadi "gila" dan terus memantau pergerakan harga, hingga mengganggu pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kemudahan akses dan volatilitas yang tinggi juga bisa memicu kecanduan trading, mirip dengan kecanduan judi.
5. Regulasi yang Masih Belum Sempurna
Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, namun berbeda dengan pasar saham atau perbankan yang diatur ketat oleh lembaga seperti BI & OJK, dunia crypto masih berada di area "abu-abu" secara regulasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Meski Bappebti & OJK sudah mulai mengawasi, perlindungan untuk investor retail masih sangat terbatas. Jika terjadi masalah, seperti platform exchange bangkrut, tidak ada jaminan aset kripto anda bisa diselamatkan.
6. Risiko Peretasan (Scam)
Dompet digital Anda adalah aset yang bisa menjadi sasaran orang yang ingin mencuri. Maka jagalah dompet digital anda, jangan sampai tertipu modus phishing, yaitu link atau website palsu yang dirancang untuk mencuri user id, password, atau kata kunci (private key) dompet digital Anda. Jika ini terjadi, semua aset kripto Anda bisa lenyap dan hampir mustahil untuk dilacak.
Cryptocurrency adalah teknologi revolusioner dengan potensi yang besar untuk mengubah masa depan keuangan. Namun, di balik potensinya, tersimpan risiko yang tidak main-main.
Edukasi diri Anda sendiri, Jangan malas belajar! Pahami apa itu blockchain, cara kerja dompet digital, dan apa tujuan dari proyek kripto yang ingin Anda beli. Jangan biarkan rasa serakah dan FOMO menguasai logika Anda.
Berinvestasilah dengan kepala dingin, pengetahuan yang cukup, dan kesiapan mental untuk menerima segala kemungkinan, termasuk kerugian total. Ingatlah pepatah lama: "Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin itu memang hanyalah kebohongan."
Tetaplah waspada!




