Ekonomi, Investasi & Aset Digital

Cara Mendapatkan Dividen dari Investasi Saham

Dividen adalah laba atau keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham (investor) yang berasal dari keuntungan perusahaan dalam menjalankan usaha selama suatu periode pembukuan perusahaan. Pada umumnya dividen dibagikan secara proporsional sesuai jumlah saham yang dimiliki oleh investor.

Besaran keuntungan perusahaan yang menjadi dividen ini ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Akan tetapi, hal tersebut juga bergantung pada kondisi keuangan perusahaan saat itu. Jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, maka bisa saja deviden tidak dibagikan dan ditempatkan sebagai laba ditahan.

Namun jika suatu perusahaan memiliki dividen yang cukup besar, bisa jadi dividen dibayarkan kepada investor lebih dari satu kali dalam satu tahun sehingga dividen yang dibagikan terdiri dari dividen interim dan dividen final.

Informasi atau Pengumuman Perusahaan yang Melakukan Pembayaran Dividen

Saat ini untuk mendapatkan informasi atau pengumuman perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen anda dapat melihat pada web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (www.ksei.co.id) pada menu Publikasi > Pengumuman Corporate Action.

Jenis Jenis Dividen

Ada beberapa jenis dividen yang bisa diterima oleh para pemegang saham, yaitu:

  1. Dividen Tunai (Cash Dividen). Dividen Tunai adalah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen jenis ini adalah dividen yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan. Dan juga merupakan dividen yang paling banyak disukai oleh para pemegang saham.
  2. Dividen Saham (Stock Dividen). Dividen Saham diberikan dalam bentuk saham dan menyebabkan jumlah saham yang beredar mengalami peningkatan. Dengan melakukan pembayaran dividen dalam bentuk saham, posisi likuiditas perusahaan tidak akan berubah, karena pembayaran dividen saham bukan merupakan bagian dari arus kas perusahaan.
  3. Dividen Barang (Property Dividen). Dividen barang dibagikan dalam bentuk barang atau aktiva selain kas.  Dalam hal ini, perusahaan dapat membayar aset lain kepada pemegang saham, seperti sekuritas investas dan real estat.
  4. Dividen Skrip. Dividen juga dapat diberikan dalam bentuk skrip atau janji utang. Dalam skrip tersebut dicantumkan jumlah tertentu yang harus dibayarkan kepada pemegang skrip dan juga waktu jatuh temponya. Dividen yang dibagikan dalam bentuk skrip ini akan membuat perusahaan memiliki utang jangka pendek.
  5. Liquidating Dividen. Pada dasarnya, dividen yang diterima oleh pemegang saham berasa dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Namun Liquidating Dividend ini merupakan kebalikan dari semua jenis yang dividen yang sudah ada, dividen ini dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk pengurangan modal perusahaan..

Tanggal Tanggal Penting yang Perlu Diketahui Investor dalam Pembayaran Dividen

Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, maka ada beberapa tanggal-tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh investor, yaitu:

  1. Tanggal Pengumuman (Declaration Date). Yaitu waktu dimana perusahaan mengumumkan bentuk dan besaran dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham. Selain itu, pada tanggal ini perusahaan juga akan menyampaikan kapan jadwal pembayaran dividen akan dilakukan.
  2. Tanggal Pencatatan (Recording Date). Yaitu waktu ketika perusahaan mulai mendata setiap nama pemegang saham yang berhak menerima dividen.
  3. Tanggal Cum – Dividen. Yaitu hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak pemegang saham untuk mendapatkan dividen.
  4. Tanggal Ex – Dividen. Yaitu waktu perdagangan saham setelah tanggal cum dimana investor yang membeli saham pada tanggal ini sudah tidak lagi melekat hak memperoleh dividen.
  5. Tanggal Pembayaran (Payment Date). Yaitu tanggal pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Pada tanggal ini, perusahaan akan membagikan dividen dan investor dapat mengambil hak dividen miliknya.
Dividen sering menjadi representasi dari kondisi perusahaan. Jika suatu perusahaan mampu mengelola laba dengan baik dan membagikan dividen secara rutin setiap tahunnya, hal itu mengindikasikan bahwa finansial perusahaan dalam kondisi baik sehingga menjadi prospek positif kegiatan usaha yang dijalani.

Cara Pembayaran Dividen Tunai

Dividen tunai adalah dividen yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan, dan paling disukai oleh para pemegang saham. Perusahaan akan mentransfer langsung dividen ke rekening investor pada tanggal pembayaran senilai porsi kepemilikan saham dan sudah dikenakan Pph sebesar 10% (pajak penghasilan).

Rekening investor dimaksud bukanlah rekening biasa, melainkan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI) yang digunakan oleh investor untuk menempatkan dana untuk investasi.

RDN atau RDI tentunya dibuat telah oleh investor melalui perusahaan sekuritas, yaitu ketika akan memulai masuk investasi saham. Bagi anda yang belum mengetahui silahkan buka artikel yang berjudul "Bagaimana Cara Membuka Rekening Saham?".
Share:

Cara Membeli Saham Agar Menghasilkan Keuntungan

Setelah memiliki rekening saham, dan menyiapkan dana di dalamnya, tentu pertanyaan yang berikutnya muncul adalah "Saham apa yang tepat untu dibeli?". Di sinilah tantangannya dimulai!

Saat ini di BEI ada lebih dari 600 perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada publik. Untuk meraih potensi keuntungan optimal dari investasi saham pada intinya, anda bisa dapatkan bilamana anda membeli saham yang berkinerja baik dan harganya, saat anda beli masih murah. Dengan demikian harga saham tersebut akan berpotensi naik, sehingga selisih harga beli dengan harga masa depan menjadi keuntungan bagi investor.

Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelian saham, seorang investor harus melakukan analisa terdahulu untuk menemukan saham-saham yang layak dibeli.

Ada 2 metode populer yang bisa anda temukan dalam analisis saham. Pertama analisis fundamental dan kedua analisis teknikal. Berikut ini adalah pengertian dan penjelasan singkat dari kedua analisis tersebut.

 Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis saham yang dilakukan dengan cara mengkaji dan mengevaluasi informasi-informasi dan data-data mendasar suatu perusahaan beserta faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.
Informasi-informasi dan data-data perusahaan yang dikaji dan dievaluasi dalam analisis fundamental yaitu :
  • laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca perusahaan (posisi keuangan), laba-rugi, arus kas (cash flow), dan perubahan ekuitas,
  • informasi direksi perusahaan
  • kekuatan layanan / produk / merk perusahaan
  • faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain, kondisi pasar, kondisi makro ekonomi dan lain sebagainya
Pada intinya, analisis fundamental adalah kajian dan analisis dengan cara mencari tahu seakurat mungkin kondisi dan potensi kinerja perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
[ Baca Juga : Mengenal Analisa Fundamental Saham ]
Analisis Teknikal
Cara lain untuk menganalisa saham adalah dengan menggunakan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah metode analisis saham yang dilakukan dengan cara  memprediksi pergerakan harga saham di masa depan dengan membaca histori pola-pola pergerakan harga saham masa lampau.
Pola pergerakan harga saham yang biasanya digambarkan dalam bentuk grafik candle stick, dibaca dengan teknik tertentu untuk memprediksi pergerakan harga masa depan. Yaitu memprediksi dan mencari target harga dan waktu yang dianggap tepat untuk membeli saham, yaitu ketika harga saham dimaksud dianggap sudah cukup rendah untuk kemudian akan terjadi kenaikan harga. Kemudian memprediksi target harga dan waktu yang dianggap tepat untuk menjual saham yaitu ketika harga saham dimaksud dianggap cukup tinggi sebelum harga saham tersebut terjadi penurunan kembali. Dan menentukan batas toleransi kerugian, yaitu harga terendah untuk mempertahankan saham, ketika harga saham semakin turun (cut lost).
[ Baca Juga : Mengenal Analisis Teknikal Saham
Untuk memahami lebih mendalam mengenai kedua teknik analisa tersebut di atas, silakan melakukan pembelajaran baik melalui berbagai sumber di internet, Youtube, membaca buku investasi saham, mengikuti seminar, bergabung dengan komunitas, melalui group media sosial, atau cara-cara lainnya yang bisa anda temukan saat ini.

[ Baca Juga : Mana yang Lebih Bagus, Analisis Fundamental atau Teknikal? ]
Share:

Tujuan, Manfaat dan Konsekuensi Perusahaan Publik

Setiap perusahaan memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik status Tbk (Terbuka), menjual sebagian sahamnya kepada publik, dan mencatatkannya di PT Bursa Efek Indonesia (“Bursa”). Untuk selanjutnya proses tersebut disebut dengan “Go Publik”.

Untuk lebih memahami tentang investasi saham, ada baiknya investor mengetaui tujuan, manfaat dan konsekuensi suatu perusahaan yang dijalankan sebagai perusahaan publik.

Tujuan Perusahaan Melakukan Go Pulik

Tujuan utama perusahaan go public pada umumnya adalah untuk mencari tambahan modal dari penjualan saham. Dengan tambahan modal tersebut perusahaan mendapatkan dana yang bida dimanfaatkan untuk ekspansi atau perluasan atau diversifikasi usaha dengan tujuan memperbaiki struktur modal perusahaan.

Dengan melakukan go publik kemungkinan juga akan meningkatkan share holder value perusahaan. Jika perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan yang memiliki prospek yang besar, maka nilai saham akan naik tinggi, yang tidak lain akan memberi keuntungan bagi para pemilik perusahan.

Namun perlu menjadi catatan bahwa hal yang sebaliknya juga bisa terjadi apabila perusahaan tidak dijalankan secara baik dengan hasil kinerja yang buruk.

Manfaat Menjadi Perusahaan Publik

Ada banyak manfaat yang bisa didapat bagi perusahaan yang menjadi perusahaan publik. Namun perlu menjadi catatan, bahwa kemungkinan potensi terbaik atas manfaat akan diterima perusahaan, adalah bilamana perusahaan dijalankan dengan baik dan mencatatkan kinerja positif.

1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru

Dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun untuk ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan. Dengan menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan tersebut akan lebih dapat diselesaikan, yaitu:

  • Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), perusahaan dapat memperoleh dana dalam jumlah yang besar dengan cost of fund yang relatif lebih rendah dibandingkan perolehan dana melalui perbankan.
  • Dengan menjadi perusahaan publik, setiap saat perbankan dapat membaca laporan keuangan perusahaan atas keterbukaan informasi yang diumumkan melalui Bursa. Dengan demikian, peluang pemberian pinjaman akan lebih mudah dibandingkan perusahaan yang belum dikenal, tingkat bunga yang dikenakan juga dimungkinkan akan lebih rendah mengingat credit risk perusahaan terbuka relatif lebih dapat evaluasi pada perusahaan tertutup;
  • Mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang melalui penerbitan surat utang. Pada umumnya pembeli surat utang akan lebih menyukai jika perusahaan yang menerbitkan sudah menjadi perusahaan  publik. Perusahaan  publik akan lebih dikenal di komunitas keuangan. Kondisi demikian juga memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan surat utang dengan tingkat bunga yang lebih bersaing karena kepercayaan pasar terhadap perusahaan.

2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) untuk Pengembangan Usaha

Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak competitive advantages untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, yaitu antara lain:

  • Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesempatan untuk  mengajak para partner kerjanya seperti pemasok (supplier) dan pembeli (buyer)  untuk turut menjadi pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, hubunganyang akan terjadi tidak hanya sebatas hubungan bisnis tetapi berkembang menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat kualitas dan loyalitasnya. Hal tersebut disebabkan karena mereka sebagai salah satu pemegang saham akan memberikan komitmen yang lebih tinggi untuk turut serta membantu  pengembangan perusahaan di masa depan;
  • Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dituntut oleh banyak pihak untuk dapat selalu meningkatkan kualitas kerja operasionalnya, seperti dalam hal pelayanan kepada pelanggan ataupun kepada para stakeholders lainnya, sistem pelaporan, dan aspek pengawasan. Dengan demikian akan tercipta suatu kondisi yang senantiasa memacu perusahaan dan seluruh karyawannya untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik kepada para stakeholdersnya. Bila kondisi ini tercapai, maka perusahaan dari waktu ke waktu akan menjadi lebih baik dalam menyajikan produk dan jasanya sehingga akan membuka peluang  untuk pengembangan operasi selanjutnya.

3. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)

Dengan Go Public suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan komunitas keuangan. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut untuk mendapat publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan  citranya. Peningkatan citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di masa depan. Hal ini sangat dirasakan oleh banyak perusahaan yang berskala kecil hingga menengah karena dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, citra mereka menjadi setara dengan perusahaan besar lainnya yang telah memiliki skala bisnis yang besar dan pengalaman historis yang lama.

4. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)

Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Konsekuensi Menjadi Perusahaan Publik

Menjadi perusahaan publik juga ada konsekuensi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Konsekwensi tersebut antara lain :

1. Berbagi Kepemilikan

Hal ini dapat diartikan bahwa persentase kepemilikan akan berkurang. Banyak perusahaan yang hendak Go Public merasa enggan karena khawatir akan kehilangan kontrol/kendali perusahaan. Sebenarnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah minimum saham yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik melalui proses Initial Public Offering (IPO) tidak akan mengurangi kemampuan pemegang saham pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali perusahaan.

2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku

Pasar modal memang menerbitkan berbagai peraturan. Namun semua ketentuan tersebut pada dasarnya justru akan membantu perusahaan untuk dapat berkembang dengan cara yang baik di masa mendatang. Para pemegang saham, pendiri dan manajemen perusahaan tidak perlu khawatir dengan berbagai pemenuhan peraturan tersebut karena terdapat pihak profesional yang dapat dimanfaatkan jasanya untuk membimbing dan membantu pemenuhan peraturan tersebut.

Untuk melihat perusahaan yang sudah Go Publik di BEI anda dapat melihat melaui tautan berikut ini https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/
Share:

Bagaimana Cara Membuka Rekening Saham?

Untuk dapat mulai investasi saham, kamu perlu membuka rekening saham. Cara membuka rekening saham cukup mudah. Berikut empat langkah membuka rekening saham:

1. Memilih Perusahaan Sekuritas

Membuka rekening saham bukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi di perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas yang disebut juga dengan pialang atau broker adalah perusahaan yang mendapat izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat melakukan kegiatan sebagai perantara perdagangan efek (broker).

Pilihlah sekuritas yang kredible. Cek apakah mereka memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) atau Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tercatat oleh Bursa Efek Indonesia.

Besaran minimal setoran awal untuk modal investasi saham dari masing-masing perusahaan bisa bebeda-beda, perhatikanlah sesuai dengan kesiapan modal awal yang anda miliki. Selain itu lokasi kantor perusahaan sekuritas yang lebih dekat dengan domisili juga bisa jadi pertimbangan.

Untuk mengetahui perusahaan sekuritas apa saja yang ada di Indonesia, anda bisa mulai dengan melihat  website PT. Bursa Efek Indonesia pada tautan ini.

2. Menyiapkan dokumen pribadi

Untuk membuka rekening saham, ada beberapa dokumen yang dipersyaratkan untuk disampaikan kepada perusahaan sekuritas, antara lain:
  • ID Card – KTP/KITAS/Passport. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI), maka syarat wajib yang diperlukan adalah KTP yang tidak bisa digantikan dengan SIM atau Passport.
  • NPWP – atau Nomor Peserta Wajib Pajak
  • Buku Tabungan – cover buku tabungan yang tercetak nama dan nomor rekening.
  • Nomor Identitas Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) – jika kamu sudah memiliki rekening saham sebelumnya.
  • Fotokopi KTP dan NPWP Suami serta Fotokopi Kartu Keluarga – bila pekerjaan kamu Ibu Rumah Tangga yang tidak memiliki NPWP.
  • Meterai Rp 6,000 – diperlukan sekitar 2 s.d. 8 meterai yang disesuaikan dengan formulir dan kebijakan dari perusahaan sekuritas.
Dokumen yang dipersyaratkan untuk disampaikan kepada perusahaan sekuritas, secara lebih jelas dapat dilihat pada website perusahaan sekuritas yang anda pilih, atau ditanyakan langsung dengan menghubungi layanan nasabahnya (costumer service).

3. Mengisi formulir perusahaan sekuritas

Hal selanjutnya yang dilakukan untuk membuka rekening saham adalah mengisi formulir pembukaan rekening saham di perusahaan sekuritas yang anda pilih.

Pembukaan rekening saham saat ini semakin mudah dilakukan. Anda bisa mendatangi langsung perusahaan sekuritas, atau mendaftar secara online dengan formulir pembukaan rekening yang bisa diunduh melalui situs perusahaan tersebut. Bahkan kini sudah ada perusahaan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening hanya melalui aplikasi tanpa mengirimkan dokumen fisik.

Perlu dipahami, formulir pembukaan rekening saham umumnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
  • Rekening Saham yaitu untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas dan juga akan digunakan sebagai data yang disampaikan pada KSEI. Rekening ini adalah rekening penyimpanan saham yang kamu miliki.
  • Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening dari dana anda, yang ditempatkan terpisah dari rekening perusahaan efek. RDN adalah rekening untuk penempatan dana nasabah yang tidak/belum dibelikan saham.
4. Menyetor deposit awal

Setelah membuka rekening saham, hal selanjutnya adalah dengan menyetor deposit awal. Seperti telah dijelaskan, sebelumnya bahwa besaran minimal setoran awal berbeda-beda, tergantung dari sekuritas yang kamu pilih, ada yang mensyaratkan setoran awal mulai dari Rp100 ribu, ada pula yang lebih dari itu. Hal ini seharusnya sudah anda perhatikan sebelum melakukan mengisi formulir pembukaan rekening saham.

Selanjutnya tinggal menunggu dikirimkannya ID, Password, dan PIN untuk login ke akun saham online kamu, dan kamu juga akan menerima kartu akses KSEI. Proses pembukaan rekening saham bisa memakan waktu 1 sampai dengan 2 minggu sampai Anda dapat mulai bertransaksi atau jual beli saham.

Setelah itu semua, bukalah web perusahaan sekuritas tersebut atau download aplikasi yang disediakan dan kamu bisa mulai bertransaksi saham!
Share:

Bagaimana Cara Membeli dan Menjual Saham?

Apabila hendak membeli saham, seorang investor tidak dapat datang begitu saja membawa dananya ke Perusahaan bersangkutan ataupun ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada mekanisme dalam membeli atau menjual saham dari perusahaan yang menjual sahamnya kepada publik.

Pahamilah bahwa saham-saham yang diperjual-belikan di pasar saham pada prinsipnya adalah sejumlah saham yang telah dilepas perusahaan untuk dimiliki oleh publik. Untuk itu diperlukan jasa perantara untuk dapat mempertemukan siapa yang hendak membeli dan menjual saham-saham yang sudah tersebar dimasyarakat. Perantara dalam jual-beli itu adalah Perusahaan Sekuritas (broker/pialang).

Perusahaan sekuritas adalah perusahaan anggota BEI yang telah memperoleh izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perantara perdagangan saham. Peran dari perusahaan sekuritas ini adalah "menjembatani" transaksi pembelian dan penjualan saham semua emiten (perusahaan) yang dilakukan antar investor-investor di pasar saham.

Untuk itu seorang investor harus membuka rekening saham di salah satu perusahaan sekuritas, untuk bisa melakukan transaksi jual-beli saham. Dengan kemajuan teknologi saat ini, transaksi jual-beli saham dilakukan dengan mudah secara digital melalui website atau aplikasi khusus yang dibuat oleh perusahaan sekuritas.

Dengan pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda tercatat sebagai nasabah dan data identitas Anda tercatat dalam pembukuan perusahaan efek seperti nama, alamat, nomor rekening bank, dan data-data lainnya.

Tentu saja, pihak sekuritas ini akan mengenakan fee/biaya setiap kali kita melakukan transaksi jual atau beli saham. Harga fee sangat bervariasi pada kisaran 0,15 - 0,35%  dari nilai transaksi yang dilakukan.

Saat ini, para perusahaan sekuritas telah menyediakan sistem transaksi jual beli online. Misalnya ada yang lewat website, dan ada juga yang menyediakan aplikasi android atau iOS. Dengan demikian anda dapat dengan mudah melakukan transaksi dengan melihat harga-harga penawaran jual maupun harga penawaran beli yang secara langsung.

Waktu (normal) transaksi jual beli/bisnis saham di Bursa dilakukan pada hari kerja yaitu:

Sesi 1:
Senin- Kamis, jam 09.00-12.00
Jumat, jam 09.00-11.30

Sesi 2:
Senin-Kamis, jam 13.30-16.00
Jumat, jam 14.00-16.00

Anda tidak perlu khawatir akan kesulitan mengoperasikan aplikasi sistem jual beli saham online, karena setiap sekuritas memberikan training atau kelas maupun video tutorial untuk menggunakan aplikasi yang mereka miliki.
Share:

Recent Posts

Popular Post