Analisis Investasi & Informasi Pasar Indonesia

Hati Hati Penipuan Investasi dan Investasi Skema Money Game

Hati-hatilah bila ada tawaran/ajakan investasi atau investasi yang memberikan iming-iming besar, mudah, dan menjanjikan tanpa risiko. Bisa jadi tawaran tersebut adalah tawaran investasi bodong dengan skema Money Game. Dan jika anda masuk maka kemungkinan anda bisa terjebak dalam pusaran permainan yang membawa ke jurang kerugian besar serta orang-orang dekat anda yang mungkin anda ikut jerumuskan.

Bagaimana mendeteksi apakah tawaran investasi yang Anda terima bodong atau tidak? Ada dua skema yang biasa digunakan dalam investasi bodong yaitu Skema Ponzi dan Sekema Piramida.

1. Skema Ponzi (Ponzi Scheme)

Skema Ponzi atau dikenal juga sebagai money game merupakan pola banyak digunakan dalam penipuan investasi.

Sebutan ini menjadi populer dari kasus Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi (bisa disebut sebagai Godfather dari skema Ponzi), pria asal Italia yang lebih dikenal sebagai Charles Ponzi setelah pindah ke Amerika.

Pada 1920, Ponzi menjanjikan keuntungan sebesar 50% dalam jangka waktu 45 hari dan 100% untuk 90 hari sejak investor menyetor uangnya. Skema Ponzi ini menarik masyarakat untuk beramai-ramai menyetorkan uangnya. Ponzi membayar keuntungan yang dijanjikan dengan menggunakan dana investor yang setor belakangan.

Skema ini pada akhirnya akan runtuh karena pada kenyataannya sama sekali tidak bisnis atau usaha yang dijalankan untuk mendapatkan keuntungan, melainkan hanya memainkan uang investor saja.

Ketika investor baru yang masuk semakin sedikit, maka keuntungan yang dijanjikan untuk investor pun tidak bisa dibayarkan. Di titik ini biasanya pengelola investasi bodong dengan skema Ponzi mulai membuat alasan akan tertundanya pembayaran keuntungan investor dan pada akhirnya melarikan diri dengan membawa uang para investor.

2. Skema Piramida (Pyramid Scheme)

Skema Piramida ini pada prinsipnya didasari oleh skema Ponzi, perbedaannya adalah investor lama yang bergerak mencari investor baru. Ketika investor lama berhasil menarik investor baru maka dia akan mendapat semacam komisi yang sebenarnya diambil dari dana segar dari investor baru. Semakin banyak investor eksisting melakukan perekrutan, semakin besar komisi yang dia peroleh dan semakin tinggi pula posisinya (seperti piramida).

Pada zaman modern ini, baik penipuan dengan skema Ponzi maupun skema Piramida tetap marak. Tetapi kedoknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi skema ini dibungkus dengan konsep bisnis, namun produk yang ditawarkan hanya sebagai kamuflase.  Ini yang harus Anda waspadai ketika mendapat tawaran investasi apapun.

Gunakan akal sehat Anda. Seperti kata pepatah, “if it seems to good to be true, it probably is.”

Ketika suatu investasi memberikan janji manis dan tawaran yang terlalu menggiurkan, saatnya Anda berhati-hati. Banyak terjadi justru sifat serakah menyingkirkan akal sehat.

Berikut beberapa kedok investasi bodong yang sering ditemui pada zaman sekarang dan sebaiknya diwaspadai.

1. Tawaran bisnis atau usaha di bidang tertentu yang menjanjikan keuntungan pasti

Kata kuncinya adalah ‘keuntungan pasti’ atau nilai keuntungan fix periode tertentu, misalnya 2% per hari, 10% per minggu 50% per bulan dan sejenisnya. Apalagi jika besaran keuntungan yang ditawarkan sangat menggiurkan.  Bisnis apapun tidak bisa menjanjikan keuntungan pasti.

Jika disebutkan usahanya bergerak di bidang investasi, Anda harus cek apakah perusahaannya tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini seluruh lembaga keuangan di Indonesia wajib terdaftar dan diawasi oleh OJK. Silakan cek juga daftar perusahaan investasi  ilegal yang telah diumumkan pada website OJK. Selain itu Anda juga sebaiknya mencari pemberitaan di media massa terkait perusahaan tersebut. Pelajari lebih dalam jika ada pemberitaan negatif. Sebaiknya Anda hindari atau tolak saja tawaran ini.

Investasi yang bisa menjajikan keuntungan pasti kemungkinan investasi dengan konsep "pinjaman dana". Jikapun benar, anda tetap harus mempertimbangkan risikonya, yaitu pembayaran tidak tepat waktu, hingga risiko gagal bayar. Semakin tinggi tingkat keuntungan semakin tinggi risiko.

Anda sebaiknya melihat berapa tingkat bunga deposito bank umum saat ini. Ketika suatu tawaran investasi menjanjikan tingkat bunga yang jauh melebihi tingkat bunga deposito bank umum, saatnya Anda berhati-hati. Ketika bunga deposito ada di kisaran 7,5 – 8% per tahun dan Anda mendapat penawaran keuntungan hingga 30% per tahun, ini saatnya untuk waspada.

2. Tawaran bisnis mirip MLM (multi level marketing) atau model arisan berantai

Bisnis model MLM memang ada, dan cukup banyak MLM yang legal dan berkembang dengan baik. Namun sayangnya, banyak penipuan skema piramida dengan menyaru bisnis model MLM sehingga harus Anda waspadai.

MLM yang legal sebenarnya hanya bentuk lain dari proses pendistribusian barang hasil produksi ke tangan konsumen. Sedangkan pada MLM ilegal biasanya barang yang mereka jual tidak berkualitas atau harganya sangat mahal dengan janji manfaat yang tidak masuk akal. Atau, bisa juga tidak ada barang yang dijual, atau sekedar menjual barang virtual yang tidak nyata. Keuntungan yang dijanjikan sebenarnya berasal dari uang yang Anda setor untuk joint. Dan bisa ditebak kelanjutannya, bisnis ini hanya memberi keuntungan pada mereka yang joint lebih awal. Pada akhirnya tinggal menunggu bom waktu runtuhnya bisnis ini. Bagi orang yang bergabung belakangan dengan model investasi bodong tersebut, ia bisa kehilangan seluruh modal yang dikeluarkan.

3. Tawaran investasi bisnis online di Internet

Tawaran bisnis online abal-abal di internet kebanyakan menggunakan dalih investasi forex. Anda cukup menyetor sejumlah dana yang disebutkan akan diputar oleh pengelola pada transaksi forex, dan setiap bulannya anda akan mendapatkan pendapatan pasif. Ini mirip dengan skema Ponzi. Kondisi yang sebenarnya terjadi adalah uang Anda bersama dengan uang investor yang lain dikumpulkan oleh pengelola, tidak diputar ke usaha manapun. Hanya tinggal menunggu waktu saja ketika ‘bisnis’ ini runtuh. Indikasinya dapat berupa mulai macetnya transfer dana ‘pendapatan pasif’ Anda setiap bulan, pengelola sulit dihubungi, atau website yang tiba-tiba tidak dapat diakses.

Gunakanlah akal sehat Anda ketika menghadapi tawaran investasi, pelajari dengan cermat dan lakukan verifikasi secara nyata atas bisnis yang ditawarkan. Agar investasi mengahasilkan keuntungan buka kerugian.
Share:

Recent Posts

Popular Post